Tugas PTP (Oksidasi Enzimatis)
NAMA : MERI SURANTI
NIM : 05021281621046
TUGAS : PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
Soal
1. Apa itu oksidasi enzimatis? Jelaskan !
Enzim adalah satu atau beberapa gugus
polipeptida (protein) yang berfungsi
sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia.
Enzim yang terdapat secara alami dalam makanan dapat mengubah susunan
makanan tersebut. Pencoklatan
adalah proses kimia yang terjadi dalam buah
dan sayur karena adanya enzim polifenoloksidase, yang menghasilkan pigmen warna coklat. Browning dibagi menjadi
2, yaitu pencoklatan enzimatis dan pencoklatan non enzimatis. Pencoklatan
enzimatis dapat dilihat pada buah (apricot,
pir, pisang, anggur), sayur (kentang dan jamur), dan jua pada seafood
(udang, lobster, dan kerang).
Pencoklatan
enzimatis dapat terjadi karena adanya jaringan tanaman yang terluka, misalnya
pemotongan, penyikatan, dan perlakuan lain yang dapat mengakibatkan kerusakan
integritas jaringan tanaman (Cheng & Crisosto 1995). Adanya kerusakan
jaringan seringkali mengakibatkan enzim kontak dengan substrat. Senyawa-senyawa yang berperan dalam reaksi
pencoklatan enzimatis, yaitu :
Polifenol –
Komponen utama pada pencoklatan enzimatis
Polifenol, juga disebut sebagai komponen fenolat,
adalah kelompok bahan kimia yang ada
dalam tanaman teh yang berperan penting selama pencoklatan enzimatis, karena
merupakan substansi untuk enzim pecoklatan. Selama proses pengolahan dan
penyimpanan banyak polifenol yang tidak stabil karena reaksi kimia dan
biokimia. Yang paling penting adalah oksidasi enzimatis yang menyebabkan
pencoklatan pada buah dan sayur. Reaksi ini sebagian besar terjadi setelah pemotongan
atau perlakuan mekanis produk karena rusaknya jaringan sel.
Enzim
yang bertanggung jawab dalam reaksi pencoklatan enzimatis adalah oksidase yang
disebut fenolase, fenoloksidase, tirosinase, polifenolase, atau katekolase.
Dalam tanaman, enzim ini lebih sering dikenal dengan polifenol oksidase (PPO).
Substrat untuk PPO dalam tanaman biasanya asam amino tirosin dan komponen
polifenolik. Tirosin yang merupakan monofenol, pertama kali dihidroksilasi
menjadi 3,4-dihidroksifenilalanin dan kemudian dioksidasi menjadi quinon yang
akan membentuk warna coklat. Dengan adanya oksigen di udara, enzim dapat mengkatalisis langkah pertama
dalam konversi biokimia fenolat menjadi quinon, yang selanjutnya menyebabkan
polimerisasi yang menghasilkan warna gelap, yaitu poplimer tak larut yang
dikenal sebagai melanin. PPO mengkatalisis dua reaksi dasar: hidroksiasi dan oksidasi.
Oksidasi
enzimatis sering disebut juga fermentasi. Proses oksidasi enzimatis merupakan
proses reaksi oksidasi substansi senyawa-senyawa kimia yang ada dalam cairan
daun dengan oksigen dari udara melalui bantuan enzim sehingga dihasilkan
substansi theaflavin dan thearubigin yang menentukan sifat seduhan. Tujuan dari
oksidasi enzimatis adalah untuk memperoleh sifat-sifat karakteristik teh yang
dikehendaki yaitu warna air seduhan, rasa dan aroma air seduhan dan warna ampas
seduhan (Setyaamidjaja, 2000).
Reaksi
oksidasi enzimatis atau fermentasi sebenarnya sudah dimulai sejak pucuk
mengalami proses penggilingan yaitu ketika dinding sel daun pecah dan cairan
sel keluar sehingga terjadi kontak dengan udara dan enzim-enzim. Kondisi
ruangan proses juga harus dijaga pada RH 90-95% dan suhu 21-25°C, selama 80-90
menit dihitung mulai dari proses penggilingan. Suhu
ruang harus tetap dijaga, jika suhu (>25oC) maka menyebabkan aktivitas enzim
fenolase menurun bahkan dapat mendenaturasi enzim tersebut sehingga proses
oksidasi enzimatis tidak berjalan sempurna. Selain itu, suhu yang tinggi juga
dapat menyebabkan senyawa aromatik yang terbentuk selama proses oksidasi enzimatis
dapat menguap sehingga dapat menurunkan mutu teh. Selain itu, kelembaban
ruangan juga harus dijaga agar senyawa aromatik tidak menguap. Pengaturan
kelembaban ini dapat dilakukan dengan pemberian uap air menggunakan disk
humidifier.
Apabila
proses oksidasi enzimatis kurang lama, dapat mengakibatkan warna air seduhan
teh menjadi pucat, rasanya mentah dan sepat serta ampasnya berwarna
kehijau-hijauan. Namun, apabila waktu oksidasi enzimatis terlalu lama, dapat
mengakibatkan warna air seduhan menjadi lebih tua dan tidak cerah, rasanya
kurang kuat, sepat tapi tidak terlalu pahit, tidak terlalu segar, warna
ampasnya tidak cerah, hitam kecoklatan atau hijau suram (Abas et al., 1998).
Soal 2.
Sebutkan dan Jelaskan Alat Pengolahan
Teh di Pabrik!!
Mesin
Pemetik Teh
Mesin
pemetik teh adalah mesin yang digunakan pada tahap awal pengolahan daun teh.
Sebelum adanya mesin, masyarakat sering menggunakan alat tradisional untuk
memetik teh. Alat tersebut biasa disebut dengan ani-ani. Memetik teh adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan aktivitas memanen daun teh yang dianggap siap
untuk diolah dan disiapkan menjadi produk berbasis teh. Memetik daun teh adalah
sebuah proses yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin yang
digunakan untuk membantu mempercepat proses panen tanaman. Efektifitas dalam
memetik daun teh tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat
kematangan yang diinginkan dan cara memanen daun tersebut. Prosedur
yang digunakan dalam memetik teh dapat bervariasi. Semua tergantung jenis
tanaman yang dipanen dan kondisi tempat tanaman dibudidayakan. Biasanya, daun
yang sudah siap dipetik akan ditentukan dan kemudian aktifitas pemetikan akan
dilakukan pada waktu tertentu dalam tahun tersebut, saat tanaman dianggap dalam
kondisi terbaik untuk dipanen. Penetapan waktu panen sering tergantung pada
kondisi iklim dan dampak pemetikan pada daun yang disisakan untuk dipanen di
kemudian hari.
Secara
tradisional, pemetikan teh dilakukan secara manual. Metode ini memang memiliki
beberapa keuntungan, karena memungkinkan pekerja menjadi terlatih secara visual
untuk mengevaluasi setiap daun teh sebelum dipetik. Pemetikan dapat dilakukan
dengan benda tajam (ani-ani) yang dirancang untuk tujuan tersebut, atau dengan
memegang tangkai daun, meremas tangkai di antara kuku dari dua jari tangan, dan
dengan lembut memetik daun dari tanaman.
Operasi
yang lebih besar kadang-kadang menggunakan mesin untuk membantu dalam pemetikan
teh. Meskipun metode ini lebih cepat dan sangat membantu dalam mengumpulkan
daun teh dalam jumlah besar untuk produksi massal, terdapat peningkatan risiko
daun dewasa dan bahkan bagian tanaman lain akan ikut terpanen. Karenanya, mesin
dengan kemampuan menyortir biasanya digunakan untuk memisahkan daun dari setiap limbah tanaman
lain yang tidak cocok untuk memproduksi teh kering dan produk teh lainnya.
Keputusan untuk menggunakan mesin pemetik teh sudah semakin umum, terutama
ketika tanaman ditanam sebagai tanaman utama. Berkat kemajuan desain dan
teknologi, peralatan yang saat ini digunakan untuk panen teh mampu melakukan
pemetikan dengan lebih akurat, yang pada gilirannya membantu mengurangi waktu
dan sumber daya yang dihabiskan untuk memisahkan daun yang dipanen dengan
materi tanaman lainnya
Spesifikasi
dari mesin pemetik teh :
Penggerak :
M.Bensin, 2 langkah, 2HPpanjang : 435mmLebar
: 2.150mmBerat : 24 KgLebar
petik: 120 cmKapasitas kerja: 150 Kg/jam
Mesin
Pelayu teh
Mesin
pelayu teh adalah meain yang digunakan untuk melayukan daun teh, yakni
mengurangi kadar air dari daun teh. Tujuan
pelayuan adalah untuk mengurangi kadar air daun teh hingga 70% (persentase ini
bervariasi dari satu wilayah dengan yang lain).
Daun teh
ditempatkan di atas loyang logam (wire mesh ) dalam ruangan (semacam oven).
Kemudian udara dialirkan untuk mengeringkannya secara keseluruhan. Proses ini memakan waktu 12 hingga 17
jam. Pada akhir pemrosesan daun teh menjadi layu dan lunak sehingga mudah untuk
dipilin.
Spesifikasi
dari mesin pelayu teh :
Panjang : 6000
mmLebar : 2000 mmTinggi : 1000 mmKapasitas: 3000 Kg/prosesPemanas :
Kompor/BurnerPenggerak : Diesel 7-8 PKBBM: solar
Mini
Dryer stainless stell
Mesin
ini digunakan untuk mengeringkan atau menghentikan proses fermentasi pada daun
teh. Selain itu, mesin ini juga digunakan untuk memperoleh hasil akhir berupa
teh kering yang tahan lama disimpan, mudah diangkut dan diperdagangkan.
Prinsip kerja
meain ini yakni dengan menghembuskan udara panas melewati hamparan teh yang
telah difermentasi, udara yang paling panas bersentuhan dengan bubuk teh yang
paling kering.
Spesifikasi
mini dryer stainless steel
Panjang ( length
) : 1200 mmLebar ( width ) : 900 mmTinggi ( hight ) : 1700 mmKapasitas: 100-
200 kg/ prosesPemanas : KomporBBM : Gas LPG/ Minyak Tanah
Mesin
Pencacah Daun Teh
Mesin
pencacah daun teh adalah mesin yang digunakan untuk memperkecil ukuran daun teh
sesuai dengan standar yang ditentukan.
Adapun
spesifikasi dari mesin pencacah teh yakni :
Panjang :1100
mmLebar :1000 mmTinggi :1400 mmKapasitas :300-500 Kg/jamPenggerak :Diesel 8 PK
Penggiling
Daun Teh Menjadi Bubuk Teh
Mesin
penggiling daun teh adalah meain yang digunakan untuk menggiling daun teh yang
telah dicacah agar lebih halus dan menjadi bubuk teh.
Spesifikasi
dari mesin penggiling daun teh adalah :
Panjang :1000
mmLebar : 700 mmTinggi : 1700 mmKapasitas :300-400 Kg/jamPenggerak : Diesel 18
PK
Mesin
Sortasi Bubuk teh
Mesin
sortasi bubuk teh adalah mesin yg digunakan untuk memilah-milah bubuk teh
dengan tangkai-tangkai yang memiliki ukuran berbeda dengan bubuk teh.
Spesifikasi
mesin sortasi bubuk teh adalah : Panjang
: 2400 mmLebar : 800 mmTinggi : 1400 mmKapasitas : 500-700 Kg / JamPenggerak :
Engine 5,5 HP + GearboxBBM : Bensin
Komentar
Posting Komentar